April 17, 2017
,
Penelitian
yang dilakukan oleh Michael Gerber (seorang konsultan bisnis UKM) di
Amerika dan Australia menemukan bahwa 96% bisnis kecil yang dimulai hari
ini, gagal dalam waktu sepuluh tahun. Hal ini bukan rahasia. Bahkan
Anda bisa menilai diri sendiri, dengan pengalaman pribadi Anda. Apakah
Anda pernah memulai bisnis? Berapa lama bisnis Anda bertahan secara
konsisten? Antara 2-5 tahun, atau 10 tahun...?
Apakah kenyataan ini akan diterima begitu saja, atau kita bisa
mengalahkan mitos ini dengan berpikir lebih cermat? Apa yang dilakukan
oleh pebisnis yang sukses mempertahankan bisnisnya sejak awal? Berikut
adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Blue print
Kegagalan seorang arsitek adalah ketika memulai sebuah pembangunan rumah tanpa blueprint. Demikian pula dalam memulai sebuah bisnis. Banyak bisnis dimulai dengan ‘kecil-kecilan’ akhirnya sampai tua masih ‘kecil-kecilan’. Buatlah rancangan sederhana yang bisa menjawab: Siapa Anda? Apa yang Anda lakukan? Bagaimana Anda melakukannya? Siapa orang yang Anda layani? Mengapa Anda mau melakukan apa yang Anda lakukan?
Kegagalan seorang arsitek adalah ketika memulai sebuah pembangunan rumah tanpa blueprint. Demikian pula dalam memulai sebuah bisnis. Banyak bisnis dimulai dengan ‘kecil-kecilan’ akhirnya sampai tua masih ‘kecil-kecilan’. Buatlah rancangan sederhana yang bisa menjawab: Siapa Anda? Apa yang Anda lakukan? Bagaimana Anda melakukannya? Siapa orang yang Anda layani? Mengapa Anda mau melakukan apa yang Anda lakukan?
2. Lokasi yang tepat sasaran
Target market Anda menentukan dimana Anda akan menempatkan tempat usaha Anda. Jika Anda menjual makanan, pastikan Anda berada di tengah-tengah kerumunan orang yang kelaparan. Cari lokasi yang belum banyak saingan, atau lihat tren yang sedang berlaku di pasar tersebut.
Target market Anda menentukan dimana Anda akan menempatkan tempat usaha Anda. Jika Anda menjual makanan, pastikan Anda berada di tengah-tengah kerumunan orang yang kelaparan. Cari lokasi yang belum banyak saingan, atau lihat tren yang sedang berlaku di pasar tersebut.
Pilihan lokasi antara lain: di rumah sendiri, mal, ruko, bandara,
atau perkantoran. Ketahuilah berapa besar traffic target pasar Anda di
lokasi tersebut. Jika Anda menjual jajanan untuk anak dengan harga
murah, lokasi di dekat sekolah akan menambah kemungkinan penjualan Anda.
3. Quality standard
Apa standar kualitas yang akan Anda berikan? Harga rendah kualitas tinggi, harga tinggi kualitas rendah, harga rendah kualitas rendah, harga tinggi kualitas rendah? Mengapa kualitas ini penting? Saya menemukan banyak sekali perusahaan yang tidak laku karena menurunkan kualitas atau memiliki kualitas yang tidak konsisten.
Apa standar kualitas yang akan Anda berikan? Harga rendah kualitas tinggi, harga tinggi kualitas rendah, harga rendah kualitas rendah, harga tinggi kualitas rendah? Mengapa kualitas ini penting? Saya menemukan banyak sekali perusahaan yang tidak laku karena menurunkan kualitas atau memiliki kualitas yang tidak konsisten.
Sebagai owner dan pemimpin, Anda wajib menentukan standar dan level
kualitas produk Anda. Tujuannya sederhana, agar Anda bisa menyaring
siapa customer ideal Anda.
4. Team player
Siapa orang yang tepat membantu Anda mendukung kesuksesan bisnis ini? Pilih karyawan yang tepat bukan hanya skill tapi karakter. Cari karakter yang positif lalu latih skill yang dibutuhkan. Sebanyak 80% pemilik bisnis pemula memulai bisnis dengan mengajak keluarga. Kenyataanya, tidak semua anggota keluarga bisa bersikap profesional, kecuali jika dalam blueprint bisnis, Anda memilih untuk mengembangkan bisnis keluarga.
Siapa orang yang tepat membantu Anda mendukung kesuksesan bisnis ini? Pilih karyawan yang tepat bukan hanya skill tapi karakter. Cari karakter yang positif lalu latih skill yang dibutuhkan. Sebanyak 80% pemilik bisnis pemula memulai bisnis dengan mengajak keluarga. Kenyataanya, tidak semua anggota keluarga bisa bersikap profesional, kecuali jika dalam blueprint bisnis, Anda memilih untuk mengembangkan bisnis keluarga.
5. Training and coaching
Apa pelatihan yang harus dipersiapkan? Sebuah bisnis wajib memiliki konsistensi dalam melatih individu yang bersatu mendukung suksesnya bisnis Anda. Pelatihan ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori:
Apa pelatihan yang harus dipersiapkan? Sebuah bisnis wajib memiliki konsistensi dalam melatih individu yang bersatu mendukung suksesnya bisnis Anda. Pelatihan ini bisa dibagi menjadi beberapa kategori:
- Mindset atau pola berpikir,
- Values training, untuk menyelaraskan corporate value,
- Skill training, untuk melatih skill yang spesifik,
- Coaching, untuk memantau progress setiap kepala divisi.
- Values training, untuk menyelaraskan corporate value,
- Skill training, untuk melatih skill yang spesifik,
- Coaching, untuk memantau progress setiap kepala divisi.
6. Cost control
Bagian ini sering kali menjadi musuh departemen bisnis, mengingat biaya yang sangat mudah membengkak termasuk biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan penjualan. Untuk itu, sejak awal, jangan ragu untuk mengetatkan biaya. Jika tidak menghasilkan laba, jangan keluarkan biaya.
Bagian ini sering kali menjadi musuh departemen bisnis, mengingat biaya yang sangat mudah membengkak termasuk biaya-biaya yang tidak berhubungan dengan penjualan. Untuk itu, sejak awal, jangan ragu untuk mengetatkan biaya. Jika tidak menghasilkan laba, jangan keluarkan biaya.
7. Sales and marketing
Saya menaruh sales and marketing di poin terakhir. Tujuannya agar Anda mengingat dengan sungguh-sungguh, bahwa bisnis tidak pernah tumbuh hebat tanpa kekuatan sales and marketing. Jika cost control digunakan untuk menghentikan biaya yang tidak berhubungan dengan laba, maka sales and marketing adalah biaya yang tidak pernah boleh dihentikan.
Saya menaruh sales and marketing di poin terakhir. Tujuannya agar Anda mengingat dengan sungguh-sungguh, bahwa bisnis tidak pernah tumbuh hebat tanpa kekuatan sales and marketing. Jika cost control digunakan untuk menghentikan biaya yang tidak berhubungan dengan laba, maka sales and marketing adalah biaya yang tidak pernah boleh dihentikan.
Buatlah marketing plan secara detail. Lakukan media research,
beriklanlah di tempat yang memiliki banyak pembaca yang sesuai dengan
target market Anda. Jangan berhenti mencoba untuk menemukan cara terbaik
menggaet pasar. Gunakan cara gerilya, atau open war dengan penyesuaian
budget.
Langkah terakhir:
JUST DO IT! Tanpa tindakan nyata, bisnis Anda hanya angan-angan belaka. Semoga bisnis baru Anda mendatangkan kebahagiaan, semangat, dan harapan baru bagi Anda dan keluarga. Indonesia membutuhkan entrepreneurs, mulailah usaha dimulai dari mengisi pikiran Anda dengan pengetahuan yang benar dan positif. Cari teman, mentor, atau para pebisnis yang sudah memulai lebih dahulu dari Anda. Anda bisa belajar dari kegagalan dan kesuksesan mereka.
Salam pencerahan!
**
Coach Tom MC Ifle
Master Business and Money Coach | Founder and CEO TOP Coach Indonesia | Best Selling Author: Profit is King; Big Brain, Big Money.
Master Business and Money Coach | Founder and CEO TOP Coach Indonesia | Best Selling Author: Profit is King; Big Brain, Big Money.
Selengkapnya >>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar